Latest and Trending Videos

World

Music

Sports

Trending Vidoes From Sejarah Bangsa ada disini

http://www.youtube.com/watch?v=bpUgShdKv0oendofvid [starttext] Dokumenter kondisi Bali pada tahun 1953[endtext]

Bali tempo dulu (1953)

By: Aries Munandi on: 9:22 PM
http://www.youtube.com/watch?v=tNHCM-DIOJYendofvid [starttext] Video rekaman gambar Jalanan di Kota Bandung Tempo Dulu, tahun 1970an, jalan Sulanjana, Tamansari, Siliwangi, Ciumbuleuit, Cimandiri, Progo ,[endtext]

Suasana Bandung pada tahun 1970

By: Aries Munandi on: 9:21 PM
http://www.youtube.com/watch?v=HTNdLNK1ppwendofvid [starttext] Agresi Milter Belanda I Tahun 1947[endtext]

Agresi Militer Belanda 1947

By: Aries Munandi on: 9:17 PM
http://www.youtube.com/watch?v=E5nZ0Uw6AZkendofvid [starttext] Kudeta dan dibalik peristiwa G30S PKI[endtext]

Kudeta

By: Aries Munandi on: 9:15 PM
http://www.youtube.com/watch?v=ccbXE3Yp4i8endofvid [starttext] Bung Karno, sosok pemimpin yang tidak ada duanya di dunia dan Indonesia. Perjalanan hidupnya penuh dengan pengorbanan ,termasuk harus mengorbankan dirinya sendiri untuk rakyat jelang akhir hidupnya[endtext]

Sejarah Bung Karno

By: Aries Munandi on: 9:13 PM
http://www.youtube.com/watch?v=pWFeVQoVy1sendofvid [starttext] These are scenes from the latter years of Dutch colonialism in Indonesia - and it appears much of the footage has been shot around 1938-39. Some interesting scenes of Menteng. The footage is full of street scenes, colonial lifestyles and 'orientalist' landscapes.[endtext]

Colonial Dutch-Indies (1938-39 in colour)

By: Aries Munandi on: 5:53 AM
http://www.youtube.com/watch?v=RAYeHeDOXCsendofvid [starttext] Tim nasional Indonesia ternyata pernah ikut serta dalam pertandingan sepak bola akbar Piala Dunia 1938 di Velodrome Municiple Reims, Prancis. Kejayaan itu pernah terjadi saat indonesia masih dijajah Belanda. Meski dalam masa penjajahan, keberhasilan itu mengharumkan tanah air yang masih bernama Hindia Belanda. Saat itu, kesebelasan Hindia Belanda dipimpin Kapten Ahmad Nawi dan penjaga gawang Tan Mo Heng. Hindia Belanda melawan kesebelasan Norwegia. Meski pemain Hindia Belanda bertubuh kecil, mereka tak gentar berhadapan dengan Hungaria. Tim Hindia Belanda bermain sportif. Tak satupun perkelahian dalam 90 menit pertandingan. Saat itu Tim Hindia Belanda dikalahkan dengan skor 6-0. Sebenernya tahun 1958 Indonesia berhasil melewati kualifikasi namun mengundurkan diri karena menolak melawan Israel.[endtext]

Indonesia (Dutch East Indies) in World Cup 1938, France

By: Aries Munandi on: 1:18 PM
http://www.youtube.com/watch?v=XcfSkjyM-mYendofvid [starttext] Nice film from 1929 showing the old Batavia of the Dutch East India Company (VOC) and the modern Batavia, capital of the Netherlands Indies (now Jakarta)[endtext]

Batavia 1929

By: Aries Munandi on: 1:16 PM
http://www.youtube.com/watch?v=hV5LT9wTA-Eendofvid [starttext] 19 Desember 1948,jam 6.00 pagi, Belanda menyerang Yogya. Presiden dan Wakil Presiden beserta sejumlah pejabat kabinet ditangkap. Inilah hari paling tegang dan amat darurat bagi Republik Indonesia. Namun seolah semua sudah diatur, berdirilah PDRI di Sumatera dan Pak Dirman melasanakan Perang Rakyat Semesta diseluruh tanah air. Di PBB, para pejuang diplomasi tidak akan mundur setapakpun serta tetap mengusahakan negara Proklamasi tegak dan berdiri[endtext]

Jogja 19 Desember 1945

By: Aries Munandi on: 1:07 PM
http://www.youtube.com/watch?v=328vqH3kVgAendofvid [starttext] Joty ter Kulve groeide op in het huis waar in 1946 het historische akkoord van Linggajati gesloten werd. Ze maakte in Indonesië de Tweede Wereldoorlog mee, werd opgesloten in kampen en vertrok na de oorlog naar Nederland. Nu keert ze, misschien voor het laatst, terug naar de plek waar ze opgroeide. De jonge documentairemaker Twan Spierts ging met Joty mee naar die historische plek, waar een eerste stap werd gezet naar de onafhankelijkheid van Nederlands-Indië. De documentaire werd eerder uitgezonden op Omroep West.[endtext]

Back to Linggajati - documentary about Dutch history in Indonesia - Joty ter Kulve

By: Aries Munandi on: 1:06 PM
http://www.youtube.com/watch?v=MFa4kWP64mQendofvid [starttext] Dalam sebuah surat semi puisi yang ditulis Bung Karno tanggal 6 Juni 1962, salah satu bagiannya yang sangat lembut, romantis, sekaligus menggemparkan berbunyi: "Kalau aku mati, kuburlah aku di bawah pohon yang rindang. Aku mempunyai seorang istri, yang aku cintai dengan segenap jiwaku. Namanya Ratna Sari Dewi. Kalau ia meninggal kuburlah ia dalam kuburku. Aku menghendaki ia selalu bersama aku." Isi surat tsb menunjukkan kesan betapa kuatnya jalinan asmara antara Bung Karno dengan Ratna Sari Dewi, yang bahkan kematian sekalipun tidak akan memisahkan jasad mereka. (Dikutip dari www.indonesiamedia.com) Ratna Sari Dewi Soekarno (lahir dengan nama [Naoko Nemoto 根本七保子] di Tokyo, 6 Februari 1940) adalah salah satu istri Bung Karno, Presiden Republik Indonesia yang pertama. Dewi menikah dengan Bung Karno pada tahun 1962 dan mempunyai satu anak yaitu Kartika Sari Dewi Soekarno atau juga dikenal sebagai Karina Soekarno. Dewi berkenalan dengan Bung Karno lewat seorang relasi ketika Bung Karno berada di Hotel Imperial, Tokyo saat kunjungan kerja beliau ke Jepang. (Wikipedia bahasa Indonesia) (In a semi-poetic letter written by Sukarno on June 6, 1962, one of its soft and romantic lines reads: "When I die, bury me under the shady trees. I have a wife whom I love with all my soul. Her name is Ratna Sari Dewi. When she dies, bury her in my grave. I want her to always be with me. " The letter shows that the romance between Sukarno and Dewi was so strong that even death will never do them apart (www.indonesiamedia.com) Dewi Sukarno (born Naoko Nemoto [根本七保子] in Tokyo, February 6, 1940) was one of the wives of Sukarno, the first President of the Republic of Indonesia. She was married to Sukarno in 1962 and had one child: Kartika Sari Dewi Sukarno, also known as Karina Sukarno. Dewi met Sukarno through a friend when Sukarno was staying at the Tokyo Imperial Hotel during his state visit to Japan.) (Wikipedia Indonesia) Music: The Lonely Shepherd by Gheorghe Zamfir[endtext]

SOEKARNO'S TRUE LOVE

By: Aries Munandi on: 7:57 AM
http://www.youtube.com/watch?v=KufHOfdtNHMendofvid [starttext] A tour of Java in the 1930's. crossing the equator King Neptune ceremony. Footage from this film is available for licensing from www.globalimageworks.com[endtext]

Java - The Fragrant Isle 1931

By: Aries Munandi on: 7:50 AM
http://www.youtube.com/watch?v=UynZMtLEgMAendofvid [starttext] Gang Ardio|Kotahujan.com -- Jalan Ardio, bagi sebagian masyarakat di wilayah Jalan Ardio, Kelurahan Cibogor, Bogor Tengah, adalah jalan sempit yang banyak ditempati para Pedagang Kaki Lima (PKL) di bagian depannya. Siapa sangka, ternyata Jalan Ardio menyimpan cerita sejarah yang kebanyakan masyarakat belum mengetahuinya. Ya, Jalan Ardio pernah menjadi saksi perjalanan Pahlawan wanita dari Aceh yaitu Cut Nyak Dien selama masa pembuangan oleh Belanda.[endtext]

Menyusuri Jejak Cut Nyak Dien di Kota Bogor

By: Aries Munandi on: 1:09 AM
http://www.youtube.com/watch?v=bgICvcA9Yh8endofvid [starttext] Jump aboard the Jakarta to Bogor express train as it journeys through the city of Batavia, towards Bogor. Watch the cityscape before you, as you stop at Manggarai Station, only to continue towards, Bogor.[endtext]

Batavia to Bogor Express Train in 1915

By: Aries Munandi on: 12:58 AM
http://www.youtube.com/watch?v=5c3xGRmpxmQendofvid [starttext] Tribute to Soeharto[endtext]

Tribute to Soeharto

By: Aries Munandi on: 12:54 AM
http://www.youtube.com/watch?v=RZyeETjSIq0endofvid [starttext] Kisah perjalanan semasa hidup H.M. Soeharto (Alm) "The Smiling General"[endtext]

H.M. Soeharto

By: Aries Munandi on: 12:53 AM
http://www.youtube.com/watch?v=0fwhYXX2M4Uendofvid [starttext] Dr.(HC) Ir. Soekarno1 (ER, EYD: Sukarno, nama lahir: Koesno Sosrodihardjo) (lahir di Surabaya[1][2][3], Jawa Timur, 6 Juni 1901 -- meninggal di Jakarta, 21 Juni 1970 pada umur 69 tahun) adalah Presiden Indonesia pertama yang menjabat pada periode 1945--1966.[4] Ia memainkan peranan penting untuk memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda.[5] Soekarno adalah penggali Pancasila karena ia yang pertama kali mencetuskan konsep mengenai dasar negara Indonesia itu dan ia sendiri yang menamainya Pancasila.[5] Ia adalah Proklamator Kemerdekaan Indonesia (bersama dengan Mohammad Hatta) yang terjadi pada tanggal 17 Agustus 1945[endtext]

Pelantikan Presiden RIS Pertama Soekarno

By: Aries Munandi on: 12:52 AM
http://www.youtube.com/watch?v=MFa4kWP64mQendofvid [starttext] Dalam sebuah surat semi puisi yang ditulis Bung Karno tanggal 6 Juni 1962, salah satu bagiannya yang sangat lembut, romantis, sekaligus menggemparkan berbunyi: "Kalau aku mati, kuburlah aku di bawah pohon yang rindang. Aku mempunyai seorang istri, yang aku cintai dengan segenap jiwaku. Namanya Ratna Sari Dewi. Kalau ia meninggal kuburlah ia dalam kuburku. Aku menghendaki ia selalu bersama aku." Isi surat tsb menunjukkan kesan betapa kuatnya jalinan asmara antara Bung Karno dengan Ratna Sari Dewi, yang bahkan kematian sekalipun tidak akan memisahkan jasad mereka. (Dikutip dari www.indonesiamedia.com) Ratna Sari Dewi Soekarno (lahir dengan nama [Naoko Nemoto 根本七保子] di Tokyo, 6 Februari 1940) adalah salah satu istri Bung Karno, Presiden Republik Indonesia yang pertama. Dewi menikah dengan Bung Karno pada tahun 1962 dan mempunyai satu anak yaitu Kartika Sari Dewi Soekarno atau juga dikenal sebagai Karina Soekarno. Dewi berkenalan dengan Bung Karno lewat seorang relasi ketika Bung Karno berada di Hotel Imperial, Tokyo saat kunjungan kerja beliau ke Jepang. (Wikipedia bahasa Indonesia) (In a semi-poetic letter written by Sukarno on June 6, 1962, one of its soft and romantic lines reads: "When I die, bury me under the shady trees. I have a wife whom I love with all my soul. Her name is Ratna Sari Dewi. When she dies, bury her in my grave. I want her to always be with me. " The letter shows that the romance between Sukarno and Dewi was so strong that even death will never do them apart (www.indonesiamedia.com) Dewi Sukarno (born Naoko Nemoto [根本七保子] in Tokyo, February 6, 1940) was one of the wives of Sukarno, the first President of the Republic of Indonesia. She was married to Sukarno in 1962 and had one child: Kartika Sari Dewi Sukarno, also known as Karina Sukarno. Dewi met Sukarno through a friend when Sukarno was staying at the Tokyo Imperial Hotel during his state visit to Japan.) (Wikipedia Indonesia) [endtext]

SOEKARNO'S TRUE LOVE

By: Aries Munandi on: 12:50 AM
http://www.youtube.com/watch?v=fjD0gB4BU7oendofvid [starttext] Pidato Nawaksara Bung Karno[endtext]

Pidato Nawaksara Bung Karno

By: Aries Munandi on: 12:49 AM
http://www.youtube.com/watch?v=0TtYwBbcINgendofvid [starttext] Sekilas Riwayat Bung Karno[endtext]

Sekilas Riwayat Bung Karno

By: Aries Munandi on: 12:49 AM

 

Our Team Members

Copyright © Sejarah Bangsa ada disini | Distributed By Blogger Themes | Designed by Templateism.com | WPResearcher.com